Batu Bara, 16 Mei 2025 — Di balik dinding reyot yang hampir roboh, tersimpan kisah haru kehidupan Nek Asmah, seorang lansia dhuafa berusia 70 tahun yang tinggal bersama adiknya, Amran (65), di Dusun II, Desa Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batubara. Namun Jumat itu, harapan baru menyala saat rumahnya didatangi langsung oleh Ketua Umum Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) Saharuddin bersama tim manajemen pusat.
Dengan semangat kemanusiaan, KSJ membuktikan bahwa slogan “Bukan Sekadar Kata” benar-benar hidup dalam tindakan nyata. Kunjungan tersebut merupakan respons cepat atas laporan relawan KSJ Batu Bara, Muhammad Khairun Nizam, yang mengabarkan kondisi memprihatinkan Nek Asmah dan adiknya kepada manajemen pusat.
Tak menunggu lama, Ariswan dari Manajemen KSJ Pusat meneruskan laporan itu kepada Ketua Umum KSJ, dan tim pun langsung turun meninjau lokasi. Mereka turut didampingi oleh Kepala Desa Perupuk, Anton Syarkawi, serta tokoh muda relawan KSJ, Khairun Nizam.
“Sudah puluhan tahun beliau tinggal di sini. Bantuan sudah diajukan, namun belum membuahkan hasil. Alhamdulillah, KSJ datang langsung dan menyatakan siap memperjuangkan bedah rumah ini,” ungkap Kades Anton.
Lebih menyentuh lagi, Kepala Desa menceritakan bahwa Desa Perupuk adalah tanah kelahiran ibunda dari almarhum H. Anif, ayahanda dari tokoh nasional DR. H. Musa Rajekshah (Pak Ijeck). Ia berharap kabar ini sampai kepada Pak Ijeck dan DR. H. Rahmat Shah, dua pembina KSJ yang selama ini dikenal sangat dermawan.
“Pak Rahmat Shah dan almarhum Pak Anif dulu sangat peduli kepada masyarakat kecil. Kami percaya nilai itu kini diteruskan Pak Ijeck. Kami sangat berharap beliau dapat membantu agar rumah Nek Asmah direnovasi,” ujar Anton Syarkawi.
Ariswan mewakili KSJ menegaskan bahwa program bedah rumah merupakan salah satu bentuk nyata gerakan sosial yang selama ini didorong oleh KSJ di berbagai daerah. “Kepedulian itu tak boleh hanya berhenti di retorika. KSJ hadir langsung untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” katanya.
Sementara itu, Muhammad Khairun Nizam menambahkan bahwa kondisi rumah Nek Asmah sangat rawan, terutama saat hujan karena atap bocor dan dinding nyaris roboh. “Beliau hidup tanpa suami, tanpa anak. Satu-satunya harapan adalah kebaikan dari hati sesama,” ujarnya dengan mata berkaca.
Kehadiran KSJ ke rumah Nek Asmah adalah lebih dari sekadar kunjungan. Ia membawa harapan, membawa cahaya baru di tengah kelamnya kehidupan dua lansia yang terpinggirkan.
Karena sejatinya, seperti pesan yang selalu digaungkan KSJ: Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya.red