Produk Wastra Tenun Desa Meat Karya Penyandang Disabilitas Melenggang Sampai Jamaica

Toba, 20 Mei 2024 – Tenun Wastra Batak Toba dari Desa Meat, Kabupaten Toba, berhasil melenggang hingga Jamaika. Produk dari desa binaan PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) ini merupakan karya kelompok disabilitas Li-Uli Craft yang juga berkolaborasi dengan Rumah BUMN Toba. Pameran ini akan dilaksanakan di Jamaika, Amerika Tengah, pada 26 – 31 Mei 2024.

Senior Vice President TJSL/CSR INALUM, Daniel Hutauruk, menyatakan bahwa kemajuan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam mendukung produk-produk kebudayaan lokal agar berkembang dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat. “INALUM berkomitmen dan berupaya agar produk dari Kawasan Danau Toba semakin dilirik dari lokal, nasional hingga dunia internasional dengan melibatkan banyak pihak dan stakeholder,” ujar Daniel.

“INALUM terus berkomitmen untuk memperkenalkan wastra dari Toba hingga ke dunia internasional. Kami melakukan proses pendampingan dari awal kepada para penenun di Desa Binaan Meat, kemudian mendampingi dan memberdayakan penyandang disabilitas yang tergabung pada Yayasan Cahaya Bersama Rakyat di Rumah BUMN Inalum Toba, serta mempromosikan dan memperkenalkan Wastra Tenun Toba ke mancanegara melalui UMKM Mitra Binaan Li-Uli Craft,” tambahnya.

Produk yang akan dibawa ke Jamaika adalah kain ulos yang berasal dari Desa Meat, salah satu sentra pembuatan ulos jenis Ragi Hotang di kawasan Danau Toba. Melalui program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, PT Inalum meningkatkan kompetensi para kelompok rentan atau penyandang disabilitas di Kabupaten Toba yang tergabung dalam Yayasan Cahaya Bersama Rakyat (CBR) melalui workshop pembuatan fashion etnik khas Toba di Rumah BUMN Inalum Toba.

Ulos tersebut dibuat oleh tangan-tangan wanita perajin ulos Desa Meat, melalui proses tradisional dari pewarnaan benang menggunakan pewarna alam yang ramah lingkungan, pengerasan benang dengan nasi atau mangunggas, hingga manorha atau memasukkan benang untuk ulos. Proses dilanjutkan dengan mangani, mencampurkan benang warna, martonun, dan manirak untuk merapikan sisi kain ulos agar tidak terurai.

Ida Tampubolon, selaku owner Li-Uli dan UMKM yang tergabung dengan Rumah BUMN Inalum Toba, aktif mempromosikan berbagai produk hasil Li-Uli di berbagai pameran. Berkat produk-produk yang menarik perhatian, Ida Tampubolon oleh PT Inalum melalui Yayasan CBR dan Rumah BUMN Inalum Toba didapuk menjadi trainer bagi penyandang disabilitas di Toba untuk meningkatkan kapasitas dan program UMKM Naik Kelas melalui re-branding berbagai produk tas. Produk tas dan baju hasil pelatihan ini, yang dibuat lebih elegan dan menarik, akan dibawa ke Jamaika.(Ms)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *