Lapas Labuhan Ruku Gelar Family Support Group, Tutup Program Rehabilitasi Warga Binaan dengan Penuh Haru

Spread the love

Batubara – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Labuhan Ruku kembali menunjukkan komitmennya dalam memberikan pembinaan terbaik bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Kamis (9/10), Lapas melaksanakan kegiatan Family Support Group sebagai penutupan program rehabilitasi yang diikuti oleh para WBP peserta rehabilitasi sosial dan medis.

Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Kalapas Labuhan Ruku, Soetopo Berutu, serta dihadiri oleh pejabat struktural dan keluarga warga binaan. Suasana haru menyelimuti ruangan ketika para keluarga dipertemukan kembali dengan peserta rehabilitasi yang telah berjuang menjalani proses pemulihan selama lebih dari satu bulan.

🔹 Semangat dan Kebanggaan Warga Binaan

Kegiatan dimulai dengan yel-yel penuh semangat dari para peserta rehabilitasi, menggambarkan antusiasme dan rasa bangga mereka karena berhasil menuntaskan seluruh tahapan program.
Program rehabilitasi ini dilaksanakan sejak 2 September hingga 9 Oktober, dengan kegiatan rutin setiap hari Selasa, Rabu, dan Kamis. Selama pelaksanaannya, Lapas Labuhan Ruku bekerja sama dengan Fokus Rehabilitasi Nusantara, menghadirkan instruktur berpengalaman seperti Fernando Tobing dan Sendy untuk memberikan pembinaan intensif dan pendampingan pribadi kepada para peserta.

🔹 Pesan Kalapas: “Ini Awal Perubahan Hidup”

Dalam sambutannya, Kalapas Soetopo Berutu menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada seluruh peserta.

“Kegiatan rehabilitasi ini bukan hanya untuk menghentikan ketergantungan terhadap narkoba, tetapi juga sebagai langkah awal menuju perubahan diri yang lebih baik. Kami berharap setelah bebas nanti, para peserta dapat menjadi pribadi yang produktif dan memberikan manfaat bagi keluarga serta masyarakat,” ujar Soetopo.

Lebih lanjut, Kalapas menekankan bahwa kegiatan Family Support Group ini memiliki arti penting dalam memperkuat dukungan moral dari pihak keluarga.

“Peran keluarga sangat besar dalam menjaga keberlanjutan proses pemulihan. Dengan adanya kegiatan ini, hubungan emosional antara warga binaan dan keluarganya diharapkan dapat kembali pulih dan harmonis,” tambahnya.

🔹 Kisah Mengharukan dari Peserta Rehabilitasi

Salah satu peserta rehabilitasi tak kuasa menahan air mata saat menyampaikan testimoni.

“Saya bersyukur masuk penjara, karena di sinilah saya berhenti menggunakan narkoba setelah ketergantungan sejak tahun 1985. Saya juga mulai rajin salat lima waktu, sesuatu yang dulu jarang saya lakukan. Terima kasih kepada Bapak Kalapas dan seluruh petugas yang telah melaksanakan kegiatan rehabilitasi ini,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Kesaksian tersebut mendapat tepuk tangan dari seluruh hadirin sebagai simbol dukungan dan penghargaan atas tekad kuat untuk berubah.

🔹 Dukungan dan Harapan dari Keluarga

Perwakilan keluarga peserta juga turut menyampaikan rasa terima kasih kepada jajaran Lapas.

“Kami berterima kasih kepada seluruh petugas Lapas Labuhan Ruku yang telah membimbing anak kami. Kami berharap setelah bebas nanti, anak kami bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi bangsa dan negara,” ujar salah satu orang tua warga binaan.

🔹 Komitmen Lapas Labuhan Ruku: Pembinaan Humanis dan Reintegratif

Melalui kegiatan ini, Lapas Labuhan Ruku menegaskan komitmennya dalam mendukung program pemulihan dan reintegrasi sosial bagi warga binaan. Dengan pendekatan humanis, edukatif, dan partisipatif, Lapas terus menghadirkan lingkungan pembinaan yang tidak hanya menitikberatkan pada pemasyarakatan, tetapi juga pada pemulihan mental, spiritual, dan sosial warga binaan.

Kegiatan Family Support Group menjadi bukti nyata bahwa proses pemasyarakatan tidak hanya berfokus pada penegakan disiplin, tetapi juga pada pemulihan nilai-nilai kemanusiaan dan penguatan dukungan keluarga sebagai pondasi utama bagi warga binaan untuk kembali ke masyarakat dengan lebih baik.Ms

#SahabatLalaku #LapasLabuhanRuku #FamilySupportGroup #RehabilitasiNarkoba #PemasyarakatanHumanis #BatuBaraBersinar #WargaBinaanBerdaya #WarOnDrugs #KemenkumhamSumut #PemasyarakatanBermartabat


 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *