INALUM Terima Pengiriman Perdana Alumina dari SGAR Mempawah Langkah Strategis Menuju Kemandirian Aluminium Nasional

Kuala Tanjung, 29 April 2025 — PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), anggota Holding BUMN Industri Pertambangan MIND ID, mencatat tonggak sejarah baru dengan menerima pengiriman perdana sebanyak 21.467 metrik ton (MT) alumina dari Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) Mempawah, Kalimantan Barat. Pengiriman ini ditujukan ke fasilitas smelter INALUM di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.

Momentum ini menandai langkah besar dalam mewujudkan rantai pasok industri aluminium yang terintegrasi, dimulai dari bauksit, alumina, hingga menjadi produk aluminium nasional. Selain itu, pengiriman perdana ini juga menjadi bagian penting dalam percepatan hilirisasi industri strategis berbasis sumber daya alam domestik, sejalan dengan visi pembangunan Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Prosesi simbolik dilakukan melalui penekanan tombol alumina unloader sebagai tanda dimulainya pengoperasian penuh rantai hilirisasi aluminium nasional.

Direktur Utama INALUM, Ilhamsyah Mahendra, menyatakan bahwa pengiriman ini adalah realisasi dari upaya bertahun-tahun dalam menghadirkan nilai tambah industri di dalam negeri.

“Pengiriman perdana alumina dari SGAR ke INALUM adalah jalan untuk mewujudkan kemandirian aluminium nasional. Hari ini kita menyaksikan hasil dari komitmen dan kerja keras bersama untuk memperkuat industri hilir dalam negeri,” ujarnya.

Proyek SGAR-1 yang dijalankan oleh PT Borneo Alumina Indonesia memiliki kapasitas produksi mencapai 1 juta ton alumina per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 500.000 MT dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku INALUM, sementara sisanya dipasarkan untuk kebutuhan industri lainnya.

Selain memperkuat ketahanan industri, kehadiran SGAR juga memberi multiplier effect yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah. Di Kabupaten Mempawah, proyek ini telah menciptakan lapangan kerja baru serta mendorong peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) hingga 6,62% pada tahun 2024 — naik sekitar 2,5% dibandingkan tahun 2021 (data BPS).

Lebih jauh, keberadaan SGAR diproyeksikan mampu menekan hingga 56% ketergantungan terhadap aluminium impor. Hal ini diperkirakan dapat menghemat devisa negara sebesar US$ 3,5 miliar per tahun.

Sebagai satu-satunya smelter aluminium milik negara, INALUM kini memasuki fase strategis untuk menjawab kebutuhan aluminium nasional di berbagai sektor seperti konstruksi, energi, manufaktur, serta industri kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat.Ms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *