MTs Al Wasliyah Disegel, PERMADA Soroti Bupati Deli Serdang: Jangan Segel Masa Depan Generasi Emas 2045!

Deli Serdang, Sumut | 14 Juli 2025 — Di tengah semangat besar mewujudkan Generasi Emas 2045 yang digaungkan Presiden Prabowo Subianto, ironi justru mencuat dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Pemerintah Kabupaten setempat melalui Satpol PP melakukan penyegelan terhadap Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Wasliyah Patumbukan di Kecamatan Galang, yang langsung menuai kecaman keras dari berbagai pihak.

Salah satu reaksi tegas datang dari Koordinator Nasional Presidium Rakyat Membangun Peradaban (PERMADA), Ariswan, yang menyebut langkah Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan sebagai bentuk pengkhianatan terhadap semangat mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Apa pun persoalan antara Pemkab Deli Serdang dengan pihak Al Wasliyah, anak-anak yang sedang menimba ilmu tidak boleh dijadikan korban. Tindakan penyegelan ini melukai cita-cita bangsa. Bagaimana mungkin kita ingin mencetak generasi unggul 2045 jika tempat mereka belajar justru ditutup paksa?” tegas Ariswan melalui sambungan seluler, Senin (14/7/2025).

Ariswan juga mempertanyakan komitmen Bupati Deli Serdang terhadap visi pendidikan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo. Ia menilai penutupan institusi pendidikan bukan hanya menjadi persoalan lokal, tetapi juga mencoreng amanat konstitusi dan semangat reformasi pendidikan nasional.

 “Pemimpin sejati itu merangkul rakyat, bukan justru menyegel masa depan mereka. Ini bukan sekadar soal bangunan, tapi soal masa depan anak bangsa,” tandasnya.

PERMADA, lanjut Ariswan, mendesak pemerintah pusat — termasuk Presiden Prabowo Subianto, Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, dan DPR RI — untuk segera turun tangan menghentikan penyegelan tersebut dan mengembalikan hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan.

“Jika tidak ada langkah tegas, kami siap melakukan aksi demonstrasi, baik di Kantor Bupati Deli Serdang maupun di depan Istana Presiden di Jakarta,” ancamnya.

Menurutnya, membangun masa depan bangsa tidak bisa dilakukan dengan cara melukai hak dasar generasi muda, yakni hak untuk belajar.

“Jika visi Generasi Emas 2045 adalah komitmen bersama, maka sekolah harus menjadi tempat suci mencetak masa depan, bukan ladang konflik kepentingan,” pungkasnya.

PERMADA menyerukan agar seluruh pemimpin dari pusat hingga daerah bersatu dalam barisan yang sama — barisan yang melindungi mimpi, pendidikan, dan masa depan anak-anak Indonesia.Ms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *