Batu Bara, 1 Agustus 2025 — Di tengah keterbatasan dan usia senja, harapan tak pernah padam. Nek Asmah dan Atok Amran, dua saudara lansia dhuafa asal Desa’ Perupuk, Kecamatan Lima Puluh Pesisir, Kabupaten Batu Bara, akhirnya bisa tersenyum lega. Rumah reyot yang selama ini menjadi tempat berteduh mereka kini telah berubah menjadi hunian yang layak dan nyaman.
Impian yang telah lama terpendam ini terwujud melalui program bedah rumah yang digagas Komunitas Sedekah Jum’at (KSJ). Program ini menjadi simbol kuatnya solidaritas, gotong royong, dan kepedulian sosial, terutama bagi masyarakat yang rentan dan terlupakan.
Pengerjaan rumah tersebut berlangsung selama 17 hari dan resmi rampung pada Jumat, 1 Agustus 2025. Menurut Khairun Nizam, relawan KSJ Batu Bara yang memimpin langsung proses pembangunan, rumah tersebut dibangun dengan sepenuh hati dan melibatkan seluruh elemen masyarakat.
“Ini bukan sekadar membangun rumah, tapi membangun harapan dan memberikan martabat bagi dua lansia yang selama ini hidup dalam keterbatasan,” ujar Nizam.
Proyek kemanusiaan ini tak lepas dari dukungan penuh para dermawan, di antaranya DR. H. Musa Rajekshah, M.Hum dan DR. H. Rahmat Shah, serta Kepala Desa Perupuk Anton Syarkawi yang turut menggerakkan warganya untuk bahu membahu, menyumbangkan tenaga, pikiran, dan materi.
Manajemen KSJ Pusat yang diwakili oleh Ariswan, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh pihak yang telah mendukung. Ia menegaskan bahwa gerakan ini bukan hanya kegiatan sosial semata, melainkan bentuk nyata dari cinta kasih dalam aksi.
“Serah terima rumah kepada Nek Asmah dan Atok Amran akan dilakukan pada Senin, 4 Agustus 2025. Ini bukan akhir, tetapi awal dari kehidupan baru yang lebih baik bagi mereka,” tuturnya.
Tak berhenti di Batu Bara, KSJ juga telah merencanakan pembangunan rumah yatim di Rokan Hilir, Riau, tepatnya untuk keluarga almarhum Dalino, salah satu inisiator KSJ di wilayah tersebut. Kegiatan tersebut akan menjadi bagian dari program edisi ke-313 Sedekah Jumat, yang akan digelar pada 8 Agustus 2025.
Gerakan KSJ tak ubahnya oase di tengah gurun kerasnya kehidupan. Ketika dunia ramai dengan ambisi dan ego, mereka memilih untuk menghadirkan keteduhan melalui aksi nyata. Karena sejatinya, rumah yang dibangun atas dasar kasih sayang akan menjadi tempat di mana kedamaian tinggal, cinta bersemi, dan Tuhan berkenan menetap.ms