Batu Bara, 4 Januari 2025 – Sebuah tragedi memilukan menimpa Aswah, bocah perempuan berusia tiga tahun dari Desa Bogak, Kecamatan Tanjung Tiram, Kabupaten Batu Bara. Aswah menjadi korban kecelakaan tragis saat tertimpa tiang batu rumah, yang menyebabkan tangan kirinya harus diamputasi. Tragedi ini mengundang perhatian Kepala Desa Bogak, Fazzary Akbar, SE, yang langsung turun tangan memberikan bantuan kepada keluarga korban pada Minggu (4/1/2025).
Bantuan ini diserahkan langsung kepada Julianti, ibu dari Aswah, yang terlihat berjuang keras untuk memulihkan kondisi putrinya. Sayangnya, keluarga ini menghadapi kendala besar karena masalah administrasi kependudukan. Aswah belum terdaftar dalam Kartu Keluarga (KK) orang tuanya, sehingga tidak dapat mengakses program pembiayaan kesehatan yang ditawarkan pemerintah. Akibatnya, seluruh biaya perawatan medis di rumah sakit harus ditanggung sebagai pasien umum, yang tentunya sangat memberatkan keluarga.
Dalam kesempatan tersebut, Fazzary Akbar mengungkapkan rasa prihatin yang mendalam atas musibah yang dialami Aswah. “Kami turut berduka atas apa yang terjadi pada ananda Aswah. Semoga bantuan ini dapat meringankan beban keluarga dan mempercepat pemulihan kondisi Aswah,” ucapnya. Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Desa Bogak untuk segera mengurus administrasi kependudukan.
“Lengkapnya dokumen kependudukan, seperti KTP dan KK, adalah syarat utama agar warga dapat menikmati berbagai program pemerintah, termasuk Universal Health Coverage (UHC). Program ini, yang telah dicanangkan oleh Bapak Bobby Nasution di Kota Medan, sangat mungkin diadopsi oleh Bupati terpilih Kabupaten Batu Bara, Bapak Baharuddin Siagian, dan Wakil Bupati terpilih Syafrizal,” jelas Fazzary.
Lebih lanjut, Fazzary menegaskan komitmennya untuk memastikan warga Desa Bogak mendapatkan akses kesehatan yang merata. “Pemerataan layanan kesehatan adalah salah satu prioritas kami. Kami akan terus mendorong agar semua warga dapat terdaftar dalam program-program perlindungan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Tidak ada lagi warga yang tidak mendapatkan haknya hanya karena terkendala administrasi,” tambahnya.
Kisah Aswah menjadi pengingat penting bagi masyarakat akan pentingnya administrasi kependudukan sebagai pintu gerbang menuju berbagai fasilitas dan layanan pemerintah. Kepala Desa Bogak berharap agar tragedi ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama dalam mempercepat penyelesaian dokumen kependudukan untuk menghindari situasi serupa di masa depan.
Di akhir acara penyerahan bantuan, Fazzary juga mengajak seluruh masyarakat Desa Bogak untuk terus bersatu dan saling peduli, terutama bagi mereka yang sedang mengalami kesulitan. “Semangat gotong royong dan kepedulian adalah kekuatan kita sebagai sebuah komunitas. Dengan bersama-sama, kita bisa menciptakan Desa Bogak yang lebih peduli, sehat, dan sejahtera,” tutupnya.
Penyerahan bantuan ini menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah desa terhadap warganya. Semoga langkah ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk terus memperjuangkan kesejahteraan warganya, terutama dalam hal akses kesehatan dan administrasi kependudukan.Ms